Budidaya Ikan Nila

Budidaya ikan nila – Ikan nila menjadi salah satu budidaya ikan konsumsi yang menjanjikan. Budidaya ikan nila sendiri dapat dilakukan dengan 3 metode atau cara, yaitu di kolam beton, kolam terpal, dan kolam tanah. Bagaimana cara dari masing-masing metodenya? Baca selengkapnya di sini!

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Beton

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Beton

Ternak ikan nila menggunakan kolam beton adalah yang paling banyak digunakan. Meskipun dinilai sebagai cara yang konvensional, budidaya menggunakan kolam beton lebih mudah dan dapat melakukan panen dalam jumlah yang banyak.

1. Proses Penyiapan Kolam Ikan Nila

Jika Anda menggunakan kolam beton, Anda harus mempersiapkannya jauh-jauh hari. Inilah kelemahannya. Anda membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk membuat kolam beton. Ukuran beton harus disesuaikan dengan banyaknya jumlah ikan yang akan Anda budidayakan. Untuk bentuknya, bisa disesuaikan dengan selera, persegi atau persegi panjang.

Tahap selanjutnya adalah mengatur keasaman air (Ph) setelah kolam beton kering yang dinamakan dengan pengapuran. Proses pengapuran ini amat penting untuk dilakukan. Agar ikan nila terhindar dari hama dan ancaman penyakit lainnya.

Tidak sampai di situ saja, anda juga harus melakukan proses pemupukan usai pengapuran. Pada tahap ini Anda harus memasukkan pupuk kandang yang kemudian diberi air setinggi 20 hingga 30 cm. Pemupukan digunakan untuk menumbuhkan plankton yang berguna untuk pakan alami benih ikan nila.

Kemudian, lakukan penyemprotan pestisida ke dalam kolam dan tambahkan air hingga ketinggiannya mencapai 150 cm. Terakhir, tambahkan eceng gondong atau jenis tanaman air lainnya ke dalam kolam. Tutup kolam selama satu minggu. Di hari ke delapan, kolam sudah bisa digunakan untuk budidaya.

2. Proses Pembenihan Ikan Nila

Anda membutuhkan benih ikan nila yang berkualitas dengan ciri-ciri sama besar dan panjang, tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, dan gerakannya lincah. Biasanya, ukuran benih ikan nila yang disarankan adalah 8 hingga 12 cm. Untuk menentukan seberapa banyak benih yang harus anda tebar, gunakan patokan 10 hingga 15 ekor per m2.

Cara menebar benih ke dalam kolam tidak boleh sembarangan, agar benih ikan tidak mati. Pertama, siapkan ember yang berisi air. Masukkan benih ke dalam ember sedikit demi sedikit. Kemudian masukkan ember berisi benih ke dalam kolam selama 30 menit. Biarkan benih ikan berpindah tempat dengan sendirinya. Lakukan secara berulang sampai benih ikan habis.

3. Proses Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila

Pemeliharaan di sini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pemeliharaan air kolam, pemberian pakan, dan pengaturan suhu kolam.

  • Pertama, air kolam harus rutin dibersihkan untuk menjaga kualitas air agar tidak keruh dan kotor. Kapan harus membersihkan air kolam? Waktu yang tepat adalah saat kolam mengeluarkan bau tidak sedap.
  • Kedua, pemberian pakan harus dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam. Pakan yang dianjurkan adalah pelet dengan kandungan protein 30%, karbohidrat 65%, dan lemak 75%.
  • Ketiga, suhu kolam harus stabil di antara 18 – 30 derajat Celcius. Jika teralu dingin, kekebalan tubuh ikan nila akan menurun. Sebaliknya, jika terlalu panas, ikan nila akan cepat mati.

4. Panen Ikan Nila

Ikan nila bisa Anda panen ketika beratnya mencapai 300 hingga 500 gram per ekornya. Atau, ketika usianya mencapai empat hingga 6 bulan. Pada proses ini, peralatan yang anda butuhkan adalah saringan ikan dan ember. Hindari menggunakan alat yang dapat melukai bagian tubuh ikan nila.

Baca juga: Umpan ikan nila

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal

Selain kolam beton, budidaya ikan nila juga bisa dilakukan di kolam terpal. Kolam terpal saat ini banyak digunakan sebagai alternatif kolam yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kolam beton. Di antaranya adalah harganya yang relatif murah, awet, dan mudah dalam menggunakannya.

  1. Pertama, Anda harus menggali tanah sedalam 70 cm dan bagian bawah harus rata. Untuk memudahkan proses pengisian air dan pengeceka tinggi, letakkan batu bata pada bagian dasar kolam.
  2. Kedua, buat tanggul di sekitar kolam agar kolam tidak mudah rusak dan kuat saat digunakan sebagai kolam.
  3. Ketiga, pada dasar kolam, taburkan sekam. Kemudian pasang terpal dengan meletakkan pemberat agar kolam tidak mudah bergeser. Pemberat bisa Anda letakkan pada bagian pinggir kolam agar lebih rapi. Jangan lupa juga untuk membuat sanitasi aiar agar proses pembersihan kolam terpal lebih mudah dilakukan.
  4. Jika semua sudah dilakukan, isi terpal dengan air.

Bagaimana dengan proses pembenihan hingga masa panen? Baik cara budidaya ikan nila di kolam terpal maupun kolam tembok, prosesnya sama. Yang membedakan hanyalah proses pembuatan kolamnya saja.

Panduan budidaya ikan lainnya:

  1. Cara budidaya ikan lele
  2. Cara budidaya ikan gabus
  3. Cara budidaya ikan gurame

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah

Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah

Cara terakhir budidaya ikan nila adalah di kolam tanah. Anda bisa menggunakan cara ini jika Anda memiliki sebidang tanah yang dimungkinkan untuk budidaya. Namun, tanah yang baik untuk budidaya ikan nila adalah tanah liat atau lempung yang tidak berpori untuk mencegah terjadinya rembesan air dan mampu menahan masa air yang besar. Kemudian, kemiringan tanah yang disarankan antara 3 – 5 % yang berguna untuk memudahkan pengairan.

Ikan nila tidak bisa hidup di perairan yang arusnya deras, sehingga Anda harus mengondisikan kolam dengan air yang tenang. pH air yang disarankan agar ikan nila bisa berkembang biak dengan baik adalah antara 6 – 8,5, namun yang paling optimal 7 – 8. Dan juga memiliki kadar garam antara 0 – 35 per mil.

1. Proses Pembuatan Kolam

Sebenarnya, proses pembuatan kolam tanah dan kolam beton tidak jauh berbeda. Pembuatan kolam tanah juga melalui proses pengeringan, pengapuran, dan pemupukan. Hanya saja, untuk kolam tanah harus dibuatkan tanggul atau pematang.

2. Proses Pembenihan

Proses pembenihan tidak berbeda dengan budidaya nila di kolam tembok dan kolam terpal.

3. Pemeliharaan Ikan Nila

Karena kolam tanah cenderung lebih sering kotor, maka menjaga kebersihan air kolam tanah sangat diperlukan bahkan menjadi prioritas utama. Karena jika kualitas airnya buruk, pertumbuhan ikan tidak akan maksimal dan justru berbagai macam penyakit akan berdatangan.

Parameter yang biasa digunakan untuk mengecek kualitas air kolam tanah adalah kadar oksigen, Co2, NH3, dan H2S. Jika kadar oksigen menurun, naikkan dengan memperderas sirkulasi air kolam. Jika air kolam mengeluarkan bau tidak sedap, segera ganti air dengan membuang 1/3 airnya. Dan apabila pH air di bawah 6, taburkan kapur dolomit hingga pH ideal.

Kelebihan dari kolam tanah adalah banyaknya pakan alami untuk ikan nila, seperti zooplankton, fitoplankton, cacing, siput, dan jentik nyamuk. Akan tetapi, makanan alami saja tidak cukup jika anda ingin pertumbuhan ikan nila cepat. Maka dari itu dibutuhkan makanan tambahan yaitu pelet. Dosis pemberian pelet adalah 3% dari bobot tubuh ikan setiap harinya. Atau gunakan rumus:

Jumlah pakan = berat rata-rata x jumlah ikan x 3%

Jika berat ikan 10 – 20 gram/ekor, maka rata-rata berat ikan = (10+20)/2 = 15 gram/ekor

Dan jumlah ikan di kolam adaah 1.000 ekor

Maka, perhitungan pakannya adalah 15 x 1000 x 3% = 450 gram per hari

Bagaimana cara menentukan berat ikan? Berat ikan perlu dilakukan pengecekan rutin setiap 2 minggu sekali dengan mengambil sampel sekitar 10 ekor ikan nila. Jika dari 10 ekor nila didapatkan berat 2000 gram, maka berat satu ekor ikan nila sekitar 200 gram.

Itulah cara budidaya ikan nila di kolam beton, terpal, dan tanah untuk pemula, semoga dapat bermanfaat untuk Anda yang ingin usaha ternak ikan nila.

Tinggalkan komentar