Budidaya Ikan Lele

Cara budidaya ikan lele – Ikan lele merupakan salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Bagaimana tidak, lele banyak dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Permintaannya pun selalu tinggi. Selain harganya yang murah, kandungan gizinya juga tak kalah dengan ikan yang lainnya.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa ternak ikan lele sangat sulit dan menjijikkan. Padahal tidak seperti itu. Karena saat ini banyak pengembangan cara budidaya ikan lele yang lebih mudah dan higinis.

Alasan Budidaya Ikan Lele Menguntungkan

Budidaya ikan lele bisa menjadi alternatif untuk anda yang baru menekuni bidang ini, kenapa?

  • Pertama, pangsa pasar ikan lele sangat luas. Anda tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pembeli. Justru, pembeli akan datang dengan sendirinya. Sebab, ikan lele adalah ikan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Apalagi, saat ini warung pecel lele semakin banyak bertebaran.
  • Kedua, daya tahan ikan lele lebih kuat dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Tentu saja ini sangat menguntungkan bagi anda yang notabene masih pemula. Angka gagal panen lebih minim jika dibandingkan dengan ikan yang lain. Karena ikan lele termasuk ikan yang tahan terhadap lingkungan apa pun. Bahkan, hidup di air kotor pun tidak membuat ikan lele anda mati begitu saja.
  • Ketiga, tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Ikan lele dapat hidup di media apa saja, entah kolam tembok, kolam tanah, hingga kolam terpal sekalipun. Dengan begini, anda dapat menyesuaikan dengan kapasitas yang anda punya.
  • Keempat, harga benihnya yang murah. Dengan modal Rp 1 juta, anda sudah bisa mendapatkan kurang lebih 1.000 ekor dengan ukuran 5 – 7 cm.
  • Kelima, masa panen yang lebih cepat ketimbang ikan lainnya. Hanya dalam waktu 3 bulan, anda sudah bisa memanennya!

Meskipun terbilang mudah, Anda tetap harus memiliki ilmu yang tepat untuk membudidayakannya. Lalu bagaimana caranya?

Baca juga: Umpan ikan lele

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

Ada banyak cara ternak ikan lele yang bisa dilakukan, salah satunya menggunakan kolam terpal.  Berikut cara budidaya ikan lele di kolam terpal.

1. Persiapkan Lahan

Anda bisa menyiapkan lahan di mana saja, karena kolam terpal mudah untuk dipindahkan dan disesuaikan dengan luas lahan yang anda miliki.

2. Menyiapkan Kolam Terpal

Biasanya, cara budidaya ikan lele yang menggunakan terpal terdapat rangka untuk menyangga agar terpal tidak roboh. Bentuk kolam terpal sendiri ada dua, yaitu persegi dan lingkaran. Anda dapat memilih di antara keduanya menyesuaikan luas lahan yang anda punya.

3. Mengisi Kolam dengan Air

Pengisian air dilakukan 2 tahap. Tahap pertama, isi kolam dengan air setinggi 30 centimer dan diamkan selama 1 minggu. Tujuan dari pendiaman ini adalah untuk menumbuhkan lumut dan fitoplankton yang berguna sebagai pakan alami lele. Setelah itu, anda bisa menambahkan air tahap 2 setinggi 80 cm.

4. Proses Menebar Benih

Sebelum menebar benih, pastikan Anda memilih benih yang berkualitas dengan ciri gesit dan warnanya mengkilap tanpa cacat. Benih yang berkualitas akan menghasilkan lele dewasa yang berkualitas pula. Tentu saja ini akan mempengaruhi harga jual. Jadi, pastikan benih dipilih dengan benar.

Anda tidak bisa menebar benih begitu saja tanpa teknik, karena bisa menyebabkan benih stress yang berujung pada kematian benih. Caranya adalah masukkan sedikit demi sedikit benih ke dalam wadah, lalu masukkan wadah tersebut ke dalam kolam. Biarkan benih ikan lele yang keluar sendiri dari wadah tersebut. Lakukan secara berulang sampai benih lele habis. Sebaiknya, anda memberikan jeda 30 menit untuk setiap penebaran benih.

Waktu yang disarankan untuk menebar benih adalah pagi hari atau malam hari saat suhu sejuk.

5. Perawatan Ikan Lele

Pemberian pakan yang baik dilakukan 3 kali sehari tiap jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Pelet yang dianjurkan adalah pelet 781-1.

Anda juga harus memperhatikan ketinggian air kolam. Ketinggian air yang disarankan pada bulan pertama adalah 20 centimeter, bulan kedua 40 centimeter, dan bulan ketiga 80 centimeter.

6. Panen Ikan Lele

Dalam budidaya ikan lele, dikatakan siap panen jika air kolam telah berubah menjadi merah atau telah berusia 3 bulan. Cara memanennya cukup mudah. Anda hanya membutuhkan serokan atau jaring besar untuk mengambil ikan.

Ada juga teknik baru jika anda menggunakan terpal, yaitu budidaya ikan lele bioflok. Meskipun sama-sama menggunakan terpal, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan. Terutama pada sistem pembuangan kotorannya. Pada sistem bioflok, di bagian bawah kolam terdapat pipa yang berfungsi untuk menyedot kotoran-kotoran ikan lele. Sehingga kolam lebih terjaga kebersihannya.

Baca juga: Cara memancing ikan lele

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tembok

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tembok

Selain menggunakan kolam terpal, Anda juga bisa menggunakan kolam tembok. Berikut cara budidaya ikan lele di kolam tembok.

1. Persiapan Kolam Tembok

Kolam tembok yang dimaksud di sini adalah kolam yang terbuat dari semen. Setiap 1.000 ekor benih ikan lele, dapat ditampung pada kolam dengan ukuran 5 x 2 meter. Artinya, setiap meter dapat menampung 100 ekor benih. Anda bisa menyesuaikan sendiri seberapa besar kolam yang anda butuhkan berdasarkan benih yang ada punya.

Ketika anda membuat kolam tembok, jangan lupa untuk membuat saluran airnya juga di bagian bawah. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam proses pembuangan kotoran lele. Biasanya, kolam juga dibuat miring ke arah saluran pembuangan agar mempermudah.

2. Sterilisasi Kolam

Setelah kolam dibuat, sebaiknya disterilisasi terlebih dahulu kurang lebih 2 minggu untuk menghilangkan racun dan zat kimia pada kolam tembok. Caranya adalah dengan mengisi kolam dengan separuh air kemudian masukkan pelepah pisang.

Jika sudah 2 minggu, ambil pelepah, kemudian kuras airnya hingga kering.

3. Proses Pemupukan

Saat mengisi air kolam, diamkan terlebih dahulu bersama pupuk kandang selama 3 – 7 hari. Proses ini dinamakan dengan pemupukan. Tujuan dari pemupukan adalah menumbuhkan plankton yang digunakan sebagai pakan alami.

4. Penebaran Bibit Ikan Lele

Saat menebar benih di dalam air kolam, sebaiknya Anda melakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Aklimatisasi adalah proses adaptasi benih ikan terhadap air yang baru. Caranya mudah, Anda hanya perlu kantong plastik dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian masukkan benih ikan lele ke dalam plastik berisi air tersebut. Apungkan ke dalam kolam yang berisi air selama 30 menit. Setelah itu, buka kantong plastik dan biarkan benih ikan berpindah tempat.

5. Pemberikan Pakan Budidaya Ikan Lele

Ikan lele tidak terlalu rewel dalam hal makanan. Namun, pakan yang umum untuk ikan lele adalah pelet yang bisa anda dapatkan di toko pakan ikan. Kemudian, anda juga bisa memberikannya pakan alami seperti daun ubi yang sudah diolah, usus ayam, limbah ikan air laut, atau limbah ayam.

Namun, untuk lele yang sudah berusia 13 hari ke atas, disarankan untuk memberikan pakan pelet, seperti Pf 1000, 800, 590, dan 781. Waktu pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi pukul 8-9, sore pukul 4-5, dan malam pukul 9-10.

6. Menyortir Benih Ikan Lele

Penyortiran bertujuan untuk menghindari kanibalisme. Tahap ini bisa anda lakukan ketika usia lele menginjak 15 hari. Jika ada ikan lele yang memiliki perbedaan ukuran, segera pisahkan di kolam berbeda.

Baca juga: Budidaya ikan gabus

7. Penggantian Air Kolam

Meskipun ikan lele suka dengan air yang keruh, akan tetapi sebaiknya anda tetap membersihkannya sebulan sekali. Agar sisa-sisa makanan dan kotoran yang mengendap di dasar kolam bisa dibersihkan. Penggantian air kolam juga bertujuan untuk menghindari penyakit.

8. Panen

Sama seperti budidaya ikan lele di kolam terpal, panen dapat dilakukan setelah lele berusia 3 bulan.

Itulah sharing hari ini dari Eightsun mengenai cara ternak ikan lele di kolam terpal dan kolam tembok, semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar