Budidaya Ikan Gabus

Cara budidaya ikan gabus – Ikan gabus merupakan salah satu budidaya ikan yang menjanjikan keuntungan. Sebab, meskipun tidak sepopuler ikan tawar lainnya, permintaan ikan gabus juga tinggi. Ini karena ikan gabus memiliki sejumlah manfaat, salah satunya yaitu mempercepat proses pemulihan sesudah sakit. Selain itu, ikan gabus kaya akan gizi, sehingga bagus untuk dikonsumsi sehari-hari.

Ikan gabus sendiri adalah ikan asli Indonesia. Anda dapat menjumpai habitatnya di air tawar, waduk, sungai, serta rawa-rawa. Sayangnya, populasinya kian menurun. Sehingga, membudidayakan ikan gabus adalah suatu tindakan yang tepat.

Biasanya, permintaan ikan gabus datang dari restoran-restoran yang menyajikan makanan sehat. Dari sini bisa anda perkirakan, berapa harga jual ikan gabus di restoran? Tentu saja mahal harganya. Jangankan di restoran, di pasar tradisional pun ikan gabus lebih mahal dibandingkan dengan ikan tawar lainnya.

Maka tidak heran, jika cara budidaya ikan gabus menjadi alternatif budidaya yang cocok untuk Anda.

Cara Budidaya Ikan Gabus

Cara budidaya ikan gabus

Sebelum membudidayakan ikan gabus, Anda harus menyiapkan beberapa hal, seperti di bawah ini:

  • Kolam ikan. Ukuran kolam yang disarankan adaah 2 m x 5 m. Dan ketinggiannya kira-kira 150 cm
  • Benih ikan gabus yang berukuran 3 hingga 4 cm
  • Pakan ikan gabus berupa pelet sebanyak 2 hingga 3 kilogram
  • Siapkan setidaknya 1500 ekor benih ikan gabus dengan perhitungan 15 ekor per m2

Nah, setelah persiapannya selesai, saatnya eksekusi!

Baca juga: Budidaya ikan gurame

1. Memilih Kolam Untuk Budidaya Ikan Gabus

Anda bisa membudidayakan ikan gabus menggunakan 3 media, yaitu tanah, terpal, dan beton. Tentu saja ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Cara budidaya ikan gabus di kolam terpal tidak mengandung lumpur. Sehingga ikan yang dipanen tidak berbau lumpur dan proses panennya dinilai lebih cepat karena tidak licin saat memanen. Kemudian, kolam terpal anti bocor, cocok untuk daerah yang minim air. Berbeda dengan kolam tanah yang terkadang airnya merembes. Selain itu, suhu kolam lebih terjaga karena pada bagian bawahnya terdapat alas sekam.

Ada juga kolam tanah yang merupakan teknik tradisional. Meskipun masih tradisional, kolam tanah memberikan beberapa keuntungan seperti hemat air karena biasanya dialiri langsung dari sungai terdekat. Kemudian ikan gabus akan mendapatkan pakan alami, karena biasanya kolam tanah mengandung plankton. Dan juga perairan lebih subur karena tanah biasanya sudah berisi pupuk dan gembur.

Dan yang terakhir adalah kolam beton. Dari 3 media budidaya ikan gabus, kolam beton yang paling sulit dan paling lama pembuatannya. Namun, kolam beton tidak menimbulkan bau lumpur dan mudah untuk dibersihkan. Selain itu, kolam beton lebih awet dan juga tahan lama.

Dari ketiga media di atas, mana yang sebaiknya dipilih? Jawabannya tergantung anda. Mana yang menurut anda lebih mudah untuk dikerjakan, mulai dari dana hingga sumber dayanya.

2. Memilih Indukan Ikan Gabus

Agar proses budidaya berjalan dengan lancar dan menghasilkan, sangat disarankan untuk memilih indukan gabus yang memiliki berat minimal 1 kg. Selain itu, Anda juga harus bisa membedakan makan ikan gabus jantan dan betina.

Ikan gabus jantan, biasanya genitalnya berwarna merah dan lembut, serta mengeluarkan cairan bening saat ditekan. Sedangkan ikan gabus betina, akan mengeluarkan telur-telur kecil saat ditekan. Kemudian, gabus jantan berwarna lebih kontras sedangkan gabus jantan lebih gelap. Dan yang terakhir, gabus betina bentuk kepalanya bulat sedangkan gabus jantan berbentuk oval.

3. Proses Pemijahan Ikan Gabus

Pada proses ini, Anda membutuhkan sekitar 20 hingga 30 ekor indukan gabus yang siap kawin. Siapkan media untuk pemijahan berukuran 8 x 5 x 3 meter dengan tinggi 60 cm. Air juga harus mengalir.

Anda dapat menambahkan eceng gondok pada kolam pemijahan untuk menambah kenyamanan proses pemijahan.

Saat ikan gabus bertelur, ambil telur menggunakan scoop net, lalu pindahkan ke kolam penetasan. Biarkan telur-telur tersebut menetas secara alami.

4. Proses Telur Ikan Gabus Menetas

Pindahkan telur pada kolam yang sudah disediakan dengan ukuran 70 x 50 x 50 cm. Ketinggian air yang dibutuhkan kira-kira 50 cm. Anda juga harus memperhatikan suhu airnya, yaitu 20 hingga 23 derajat Celcius.

Agar dapat menetas dengan baik, beri jarak setiap 5 butir ikan gabus per centimeter persegi. Biasanya, telur akan menetas dalam waktu 24 jam.

Saat telur menetas, 2 hari kemudian berikan pakan anakan gabus dengan nauplil artemia sebanyak 3 kali sehari. Disarankan untuk memberikan pakan yang tidak terlalu banyak agar air tidak kotor. Kemudian, setelah usianya 5 hari, anda dapat memberikan pakan yang lain seperti daphnia dengan dosis 3 kali sehari. Jangan sampai kurang atau terlambat memberikan makan, karena benih ikan gabus bersifat kanibal.

5. Penebaran Benih Ikan Gabus

Ikan gabus yang sudah berusia 2 minggu sudah siap untuk ditebar di kolam utama. Penebaran benih yang disarankan adalah saat pagi hari sebelum makan. Dan jangan berikan makan selama 2 hari setelah penebaran benih.

6. Pakan Budidaya Ikan Gabus

Pakan ikan gabus sendiri sebenarnya bervariasi. Jadi, Anda tidak perlu bingung memberikannya pakan apa. Yang paling sering adalah pelet yang bisa anda beli di toko pakan ikan. Selain itu, ikan gabus juga bisa mengonsumsi sisa ikan teri, anakan rayap, atau ampas dapur.

Anda juga bisa membuatkannya pakan sendiri dari campuran bekatul, jagung, ampas tahu, dan ikan teri yang sudah direbus dan digiling.

Baca juga: Umpan ikan gabus

7. Proses Panen Ikan Gabus

Ikan gabus sudah siap panen jika usianya 6 bulan. Hasil panen ikan gabus biasanya bervariasi, mulai dari kecil hingga besar. Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan besar kecilnya ikan gabus. Di pasaran, ikan gabus dihargai 30 ribu hingga 40 ribu per kilonya.

Jenis Ikan Gabus Untuk Dibudidaya

Ada beberapa jenis ikan gabus yang biasanya dibudidayakan, seperti:

1. Great Snakehead

Ikan gabus yang paling sering dibudidayakan adalah jenis Great Snakehead. Jenis ini dinilai memiliki daging yang tebal, kaya akan gizi, dan juga ukurannya yang besar. Great Snakehead dapat tumbuh hingga 1 meter dengan ukuran kepala yang lebih besar dan tak bersisik seperti kebanyakan jenis snakehead. Biasanya, jenis ini banyak didistribusikan ke restoran-restoran besar karena termasuk jenis yang langka.

2. Forest Snakehead

Jenis ini tidak sebesar Great Snakehead dan warnanya pun lebih pudar daripada sebelumnya. Namun, Forest Snakehead memiliki kelebihan yaitu dapat dibudidayakan di rumah. Karena jenis ini tahan terhadap segala macam suhu dan cuaca. Saat dewasa, Forest Snakehead dapat tumbuh hingga 40 cm.

Baca juga: Cara budidaya ikan cupang

3. Channa Gachua

Ternyata, ada yang lebih kecil lagi dari Forest Snakehead, yaitu Channa Gachua, sekitar 20 cm saat dewasa. Selain dibudidayakan, ikan gabus Channa Gachua juga sering dijadikan sebagai ikan hias karena warnanya yang cantik.

Nah, itu dia cara budidaya ikan gabus yang mudah dipraktikkan sekalipun Anda pemula. Bagaimana, berminat membudidayakan ikan gabus?

Tinggalkan komentar