Budidaya Ikan Cupang

Eightsun – Budidaya ikan cupang menjadi pilihan pecinta ikan hias akhir-akhir ini. Ikan cupang memiliki kekhasan dari segi warna siripnya. Selain sebagai ikan hias, ikan cupang biasanya diadu dengan cupang yang lainnya.

Cara membudidayakan ikan cupang sebenarnya tidak susah. Hanya saja, untuk pemain baru, tentu saja ini cukup sulit karena belum mengetahui langkah-langkahnya. Mulai dari pemilihan indukan sampai proses panen ikan cupang.

Selain cocok dijadikan sebagai hobi, membudidayakan ikan cupang juga dapat menambah pundi-pundi rupiah. Pasalnya, tidak sedikit yang menggemari ikan cupang karena setiap jenisnya mempunyai keunikan tersendiri. Harganya pun bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang paling mahal tergantung dari jenisnya.

Ukuran ikan cupang tidak terlalu mini, biasanya sekitar 6 hingga 8 sentimeter dan bisa hidup selama 2 tahun. Ikan cupang sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu ikan cupang hias dan ikan cupang aduan. Yang paling mencolok dari keduanya adalah dari gerakannya. Cupang hias lebih tenang, sedangkan cupang aduan bersikap agresif.

Cara Budidaya Ikan Cupang

Cara budidaya ikan cupang hias

Anda pemula dan berniat membudidayakan ikan cupang? Berikut langkah-langkah cara budidaya ikan cupang hias dan aduan untuk Anda!

1. Memilihan Indukan Ikan Cupang

Pertama, yang harus Anda lakukan adalah memilih indukan ikan cupang hias atau aduan. Memilih indukan yang tepat merupakan kunci keberhasilan budidaya ikan cupang. Alih-alih ingin menghasilkan ikan cupang yang banyak, ternyata gagal karena jenis kelamin indukan yang sama atau usianya yang belum matang untuk dikawinkan.

Nah, untuk menghindari hal-hal seperti di atas, ada dua yang perlu Anda pastikan sebelum mengawinkan indukan ikan cupang, yaitu usia dan jenis kelaminnya.

Ikan cupang betina dan jantan, dapat dibedakan dengan mudah dari sirip, ekor, warna, dan gerakannya. Cupang jantan biasanya mempunyai sirip yang lebar dengan ekor yang mengembang. Kemudian tubuhnya lebih besar dibandingkan betina dengan gerakan yang sangat lincah dan warnanya yang cerah untuk menarik perhatian betina. Sedangkan cupang betina sebaliknya, sirip dan ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil dan bulat, warna kusam dan gerakannya lebih lambat.

Sedangkan usia yang ideal untuk dikawinkan, antara cupang jantan dan betina tidaklah sama. Untuk ikan cupang jantan, sudah siap kawin pada usia 4 – 8 bulan. Sedangkan cupang betina, siap kawin pada usia 3 – 4 bulan.

2. Pemijahan Ikan Cupang

Setelah menemukan indukan yang sesuai, selanjutnya adalah melakukan pemijahan. Pada tahap cara budidaya ikan cupang aduan ini, Anda memerlukan akuarium kecil berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Kemudian, siapkan juga gelas plastik untuk cupang betina bertelur.

Perlu Anda tahu, satu ekor ikan cupang dapat menghasilkan 1000 butir telur dan akan menetas 24 jam setelah pembuahan. Sayangnya, tidak semua telur cupang dapat menetas. Hanya sekitar 30 sampai 50 saja yang bisa bertahan. Ini karena tingkat kematian pembenihan ikan cupang memang tinggi.

Jika Anda ingin mengawinkan kembali ikan cupang, anda bisa menggunakan ikan cupang jantan yang sama, tetapi tidak untuk betinanya. Karena, cupang jantan dapat dikawinkan hingga 8 kali dengan jangka waktu 2 sampai 3 minggu. Sedangkan cupang betina hanya dianjurkan sekali kawin saja. Karena jika dipaksakan, keturunannya akan lebih banyak betina dan mengganggu populasi.

Berikut tahap pemijahan ikan cupang:

  1. Isi akuarium yang digunakan untuk memijah setinggi 10 hingga 15 cm. Agar proses pemijahan berjalan dengan lancar, sebaiknya gunakan air sungai atau air tanah yang sudah diendapkan selama 1 malam. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan air PAM yang mengandung kaporit atau air mineral dalam kemasan.
  2. Menambah tanaman air. Tanaman air berguna sebagai tempat berlindung bagi anakan ikan cupang. Akan tetapi, Anda tidak disarankan memberikan tanaman air dalam jumlah yang banyak bahkan sampai menutupi permukaan air. Karena tanaman dapat mengambil oksigen yang ada di dalam air.
  3. Masukkan ikan cupang jantan terlebih dahulu. Jangan langsung memasukkan cupang jantan dan betina bersamaan. Sebaiknya, cupang jantan yang dimasukkan terlebih dahulu setidaknya satu malam untuk membuat gelembung di permukaan air. Gelembung inilah yang berfungsi untuk menyimpan telur-telur cupang yang sudah dibuahi.
  4. Anda juga dapat memancing cupang jantan agar mau membuat gelembung dengan cara memasukkan cupang betina dalam wadah berbeda. Caranya, masukkan cupang betina ke dalam aqua gelas, kemudian masukkan ke dalam akuarium yang berisi cupang jantan.
  5. Masukkan cupang betina. Setelah gelembung terbentuk, cupang betina siap untuk dimasukkan. Waktu pemijahan biasanya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 7 – 10 atau sore hari pukul 4 – 6 sore. Saat proses pemijahan terjadi, letaakkan akuarium di tempat yang tenang dan sunyi, serta tutup bagian atasnua dengan koran. Karena saat proses pemijahan, ikan cupang menjadi lebih sensitif dari biasanya.
  6. Pindahkan indukan betina. Angkat indukan betina dengan segera setelah proses pemijahan. Sebab, yang bertugas untuk menjaga dan membesarkan anakan cupang adalah cupang jantan. Jika cupang betina tidak diambil dengan segera, telur-telur yang sudah dibuahi akan dimakan olehnya.
  7. Cupang jantan akan memungut telur yang sudah dibuahi menggunakan mulutnya. Kemudian meletakkannya di gelembung-gelembung yang sudah dibuat.

3. Proses Menetasnya Telur

Tidak perlu waktu yang lama untuk telur menetas. Biasanya kurang dari satu hari telur sudah menetas menjadi burayak. Anda tidak perlu memberikannya pakan selama 3 hari ke depan karena burayak sudah mendapatkan nutrisi dari sisa telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak. Sehingga, anda tidak perlu khawatir cupang akan kelaparan.

4. Pemberian Kutu Air

Setelah 3 hari sejak menetas, barulah anda boleh memberikan pakan untuk burayak, yaitu kutu air. Dosis kutu air sebaiknya tidak lebih banyak dari jumlah burayak karena dapat mencemari air dan menyebabkan burayak mati.

Baca juga: Cara budidaya ikan molly

5. Memindahkan Burayak

Burayak dapat dipindahkan ke tempat yang lebih luas setelah usianya 2 minggu. Saat itu, pisahkan burayak dengan cupang jantan. Sedangkan untuk makanannya, anda dapat memberikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk. Setelah usianya 1,5 bulan, anda dapat memisahkannya berdasarkan jenis kelaminnya ke wadah pembesaran.

6. Pemberian Pakan Ikan Cupang

Ikan cupang sangat menyukai makanan seperti kutu air, cacing sutra, dan larva nyamuk. Berikan ketiga makanan favorit ikan cupang di atas sesering mungkin. Sangat dianjurkan memberikan pakan 3 – 4 kali dalam sehari. Lebih baik memberikannya sedikit demi sedikit tapi sering daripada langsung memberikannya pakan dalam jumlah yang banyak.

Memberikan pakan dalam jumlah yang banyak tidak disarankan karena bisa membuat air kotor sehingga mempengaruhi perkembangan dari ikan cupang itu sendiri.

7. Perawatan Ikan Cupang

Cara budidaya ikan cupang aduan

Proses yang juga penting dari cara budidaya ikan cupang hias adalah proses perawatan. Meskipun ikan cupang adalah tipe ikan yang tahan banting meskipun tanpa aerator, anda tetap harus menjaga kualitas airnya. Jangan sampai kotor dan ada penumpukan sisa makanan di dalamnya. Namun, untuk menjaga keberlangsungan ikan cupang jangka panjang, disarankan untuk menggunakan aerator dan filter.

Khusus untuk cara membudidayakan ikan cupang aduan, disarankan untuk meletakkannya pada toples-toples kecil. Satu toples satu cupang jantan. Karena cupang jantan tidak bisa dicampur dengan cupang jantan lainnya. Meskipun sudah diletakkan pada toples kecil, berikan sekat di antara toples agar cupang tidak agresif dengan mmebenturkan badannya pada kaca.

Nah, itu dia cara budidaya ikan cupang yang bisa Anda coba sendiri di rumah. Mudah bukan? Semoga berhasil!

Referensi: Wikipedia ikan cupang

Tinggalkan komentar